Beranda | Artikel
Fatwa Ulama: Mungkinkah Persatuan dalam Bingkai Hizbiyyah (Kelompok-Kelompok)?
Kamis, 12 Januari 2023

Fatwa Syekh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan

 

Pertanyaan:

Apakah mungkin persatuan umat bisa tercapai dengan tahazzub (berkelompok-kelompok atau bergolongan-golongan)? Apa metode (manhaj) yang wajib bagi kita untuk bersatu di atasnya?

Jawaban:

Tidaklah mungkin persatuan umat Islam tercapai dalam bingkai tahazzub (membuat kelompok-kelompok). Hal ini karena ahzaab (kelompok-kelompok) tersebut saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Dan menyatukan dua hal yang saling bertentangan adalah perkara yang mustahil. Sedangkan Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Ali ‘Imran: 103)

Allah Ta’ala melarang dari tafarruq (berpecah belah atau bercerai berai). Dan Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk bersatu di atas satu golongan, yaitu hizbullah, sebagaimana firman-Nya,

أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.” (QS. Al-Mujadilah: 22)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ

Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.” (QS. Al-Mu’minun: 52)

Sehingga ahzaab, firqah, dan golongan-golongan yang saling bermacam-macam, bukanlah bagian dari ajaran Islam sedikit pun. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُواْ دِينَهُمْ وَكَانُواْ شِيَعاً لَّسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan , tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu kepada mereka.” (QS. Al-An’am: 159)

BACA JUGA: Dakwah Tauhid, Perusak Persatuan?

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang perpecahan umat ini menjadi tujuh puluh tiga golongan, beliau mengatakan,

كُلُّهُا فِي النَّارِ إِلَّا وَاحِدَةً

Semuanya di neraka, kecuali satu saja.

Dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,

من كان على مثل ما أنا عليه اليوم و أصحابي

Yaitu apa yang aku dan para sahabatku berada di atasnya.[1]

Maka, tidaklah terdapat golongan yang selamat (firqah an-najiyah), kecuali satu saja, yang manhaj-nya adalah “sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya.” Selain manhaj tersebut, maka itulah yang memecah-belah, dan bukan menyatukan. Allah Ta’ala berfirman,

وَّإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ

Dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu).” (QS. Al-Baqarah: 137)

Imam Malik rahimahullah berkata, “Tidaklah generasi akhir umat ini akan menjadi baik, kecuali dengan perkara yang telah membuat generasi awal umat ini menjadi baik.”

Allah Ta’ala berfirman,

وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِي`نَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah: 100)

Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi kita, kecuali dengan mengikuti manhaj generasi awal umat ini yang saleh (salafus shalih).

BACA JUGA:

***

@Rumah Kasongan, 8 Jumadil akhirah 1444/ 1 Januari 2023

Penerjemah: M. Saifudin Hakim


Artikel asli: https://muslim.or.id/81908-fatwa-ulama-mungkinkah-persatuan-dalam-bingkai-hizbiyyah.html